Minggu, 15 September 2013

Makalah Pratikum ikhtiologi

SISTEM INTEGUMEN
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : ROMI ANDRIAN
NIM : 09C10432053




Fakultas perikanan dan ilmu kelautan
Universitas Teuku Umar
Meulaboh Aceh Barat
2011



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga makalah yang bertema “ Sistem integumen “ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Saya juga Akan coba untuk memahami manfaat Dari Pratikum ini ke dalam kehidupan sehari-hari.    Segala usaha telah Saya lakukan untuk membuat makalah ini dan memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen. Dan Saya menyadari tentu masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu Saya meminta maaf  jikalau ada Kekurangan dalam hal ini.
Selanjutnya selawat beserta salam kita sanjungkan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kealam berilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih saya kepada dosen pengasuh mata kuliah Ikhtiologiyang telah banyak membimbing dan juga kepada teman-teman yang telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Akhir kata tiada gading yang tak retak begitu juga dengan laporan ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna untuk ilmu di masa yang akan datang.
Semoga rahmat dan hidayah serta lindungan-Nya selalu dilimpahkan kepada kita semua selaku orang-orang yang selalu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Amin…
Wassalamu'alaiku’alaikum wr.wb.
Meulaboh, 10  November  2010

                         Penyusun
                ROMI ANDRIAN



I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mempelajari tentang integumen adalah berarti mempelajari bagian tubuh yang berada pada bagian terluar. Sistem integument terdiri dari kulit dan deripat-deripatnya. Yang termasuk deripat kulit adalah sisik, jari-jari sirip, skut, keel, kelenjar lendir, dan kelenjar racun.
Seperti sisik mempunyai empat tipe yaitu :
1. Placoid yaitu sisik yang berbentuk piring dimana tiap sisik memiliki bagian yang berbentuk mangkuk kecil.
2. Rhomboic yaitu sisik yang menyerupai bentuk diamond atau jajar genjang.
3. Cycloid yaitu sisik yang memiliki garis-garis yang melingkar.
4. Ctenoid hampir sama dengan tipe cycloid tetapi memiliki duri-duri kecil padabagian posterior dari sisik.

1.1  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
Tujuan dari praktikum intergumen, Linea lateralis, Perhitungan sisik, sirip, dan klasifikasi adalah untuk mengetahui jumlah sisik pori yang terdapat dibagian luar tubuh ikan yang dipraktikumkan,serta pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu spesies ikan untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan,dan membedakan ukuran perbandingan antara spesies ikan yang berbeda, tetapi masih satu genus.
dari hewan kelas pisces dan dapat mengetahui ukuran serta jumlah bagian-bagian tubuh dari kelas pisces tersebut. Praktikum ini juga bertujuan agar kita dapat mengetahui cara identifikasi dan membuat klasifikasi dari objek praktikum.

1.3 Mamfaat
Manfaaat yang dapat diambil setelah praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui bentuk linea lateralis, yang terdapat pada ikan serta mengetahui perhitungan jumlah sisik dan morphometrik pada ikan.
Dalam manfaat pengetikan  makalah ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi Teman teman semuanya.




II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Kingdom                :           Animalia         
Phylum                  :           Chordata
Sub phylum           :           Vertebrata
Class                      :           Pisces
Sub class                :           Teleostei
Ordo                      :           Malacopterygii
Family                   :           Chanidae
Genus                    :           Chanos
Species                  :           Chanos chanos Forsk

2.2 Habitat
Habitat Ikan Bandeng (Chanos chanos)Bandeng banyak dikenal orang sebagai ikan air tawar.Habitat asli ikan bandeng sebenarnya di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air payau.
Ikan bandeng hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Anonim, 2009).

2.3 Sistem Integumen
Sistem integumen pada seluruh mahluk hidup merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar tempat mahluk hidup tersebut berada.Pada sistem integumen terdapat sejumlah organ atau straktur dengan fungsi yang beraneka pada bermacam-macam jenis mahluk hidup.Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivatintegumen.
Kulit merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan dermis pada lapisan dalam.
Derivat integumenmerupakan suatu struktur yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedualapisan kulit yang sebenarnya.
Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memilikiberbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan.
Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

2.4 Sisik
Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yaitui:
Sisik kosmoid (cosmoid) 
Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanthmemiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
Sisik ganoid
Sisik-sisik ganoid Ditemukan Pada  Ikan ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
Sisik plakoid
 Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
Sisik leptoid 
Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
Sisik sikloid
Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.

Sisik-sisik ktenoid 
Sisik-sisik ktenoid  bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya.Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan sepertigenting, dengan arah menutup ke belakang.Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.

2.5 Sirip
Organ Gerak (Sirip)
Ikan seperti pada hewan lain, melakukan gerakan dengandukungan alat gerak. Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip.Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.
Sirip pada ikan terdiri dari beberapa bagian yang dinamakan sesuai dengan letak sirip tersebut berada pada tubuh ikan, yaitu :
1.                  Pinna dorsalis (dorsal fin)
Adalah sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang.Bersama-sama dengan pinna analis membantu ikan untuk bergerak memutar.
1.                  Pinna pectoralis (pectoral fin)Adalah sirip yang terletak di posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip iniadalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem).
2.                  Pinna ventralis (ventral fin)Adalah sirip yang berada pada bagian perut. ikan dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu,juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.
3.                  Pinna analis (anal fin)Adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitasberenang ikan.
4.                  Pinna caudalis (caudal fin)Adalah sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip iniberfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.
5.                  Adipose finAdalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan.Letak sirip ini adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.
Sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh spesies ikan, yaitu :
1. Jari-jari sirip keras
Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.
2. Jari jari sirip lemah
Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbuku­buku.
3. Jari jari sirip lemah mengeras
Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.
Penggolongan ikan juga dapat dilakukan berdasarkan tipe pinnacaudalis yang dimiliki suatu jenis ikan. Tipe pinna caudalis ikan secara umum terbagi atas :
1.                  Protocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna vertebralis terakhir mencapai ujung ekor.
2.                  Diphycercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetrisdengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.
2 Heterocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral lebih pendek.
3 Homocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor.

2.6 Linea Lanteralin
Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapatdilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensoriikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik.Selain itu,    linea lateralis juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan untuk mengidentifikasi lingkungan sekitamya.Pada beberapa jenis ikan, termasuk golongan Characin, linealateralis merupakan satu garis panjang yang tidak terputus.Sedangkan pada kelompok ikan Cichlidae, linea lateralis yang dimiliki merupakan garis panjang yang terputus menjadi dua dengan potongan kedua berada di bagian bawah potongan pertama.



III. METODELOGI

3.1. Metodelogi
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pengamatan secara langsung, dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati secara langsung di laboratorium Biologi Perikanan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang linea lateralis,perhitungan sisik, dan morphometrik yang terdapat pada ikan.
3.2 Waktu dan tempat
          Praktikum ini di laksanakan pada hari Sabtu tanggal 10November, pukul 08.00 -10.00 WIB di Laboratorium Biologi perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar

3.2. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Ikan Bandeng (Chanos chanos)

3.3 Alat alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Baki atau Nampan
2. Kain lap / Serbet
3.Buku praktikum ikhtiologi
4.buku penuntun praktikum ikhtiologi
5. Alat-alat tulis (Pena, Pensil, Penghapus, dan penggaris)
6. Buku gambar

3.4 Prosudur kerja
          Prosedur Praktikum Adapun prosedur praktikum ini adalah menggambar ikan-ikan yang telah disediakan. Ikan diletakkan di atas nampan yang telah disediakan lalu digambar pada buku gambar, membuat klasifikasi ikan, menyebutkan ciri-ciri ikan, dan mengamati tentang linea lateralis,perhitungan sisik, dan morphometrik, dan mengitung jumlah sisik yang terdapat pada tubuh ikan yang dipraktikumkan.




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil Pengukuran ikan Bandeng (Chanos chanos)
No
Nama ikan
Jari jari keras
Jari lemah mengeras
Jari lemah


Bandeng (Chanos chanos)
-
Letak : D,P,U,A,C
-
Ctenod

-
-
Agak mudah di bengkok kan
-
-

-
-
Tidak bercabang
-
-

-
-
Baku baku
-
-

-
-

-
-

-
-

-
-

-
-

-
-

-



-
Nb. Pengukuran dalam satuan cm

LL                                1 Garis

            Letaknya ditengah sisi tubuh.

Lubang LL                   92

Tipe LL                       1 Garis

4.2 Pembahasan
Bandeng dikenal juga sebagai milkfish dan memiliki karakteristik tubuh langsing seperti peluru dengan sirip ekor bercabang sebagai petunjuk bahwa bandeng memiliki kemampuan untuk berenang dengan cepat. Tubuhnya berwarna putih keperak-perakan dan dagingnya berwarna putih susu. Bandeng yang hidup di alam memiliki panjang tubuh mencapai 1 m.
Pada morfologi luar ikan bandeng terdapat bagian – bagian seperti mulut, mata, sirip dada, sirip punggung, lateral line, sirip ekor, sirip perut dan sirip anus (dubur). Jenis sirip ekor bandeng yaitu homocercal sedangkan bentuk ekornya adalah forked. Bandeng memiliki bentuk sisik yang ctenoid atau disebut juga sisik sisir dengan bentuk yang agak persegi. Jumlah lateral line yang kita amati sebanyak 85 sisik. Sedangkan bentuk mulutnya sendiri adalah sub terminal yaitu letak mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala. Bentuk dari ikan ini adalah torpedo sehingga ikan bandeng ini mampu bergerak cepat atau juga tergolong ikan perenang cepat dan kuat dengan habitat air payau. Warna tubuh pada punggung berwarna kehitam-hitaman, pada bagian linea lateralis bewarna keperakan dan pada bagian bawah dari linea lateralis berwarna putih.
Secara eksternal ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil dibandingkan lebar dan panjang badannya,matanya tertutup oleh selaput lendir (adipose). Sisik ikan bandeng yang masih hidup berwarna perak, mengkilap pada seluruh tubuhnya. Pada bagian punggungnya berwarna kehitaman atau hijau kekuningan atau kadang-kadang albino, dan bagian perutnya berwarna perak sertamempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai sirip ekor.
Mereka tidak memiliki gigi, dan umumnya hidup dari ganggang dan invertebrata.insang terdiri dari tiga bagian tulang, yaitu operculum suboperculum dan radii branhiostegi. seluruh permukaan tubuhnya tertutup oleh sisik yang bertipe lingkaran yang berwarna keperakan, pada bagian tengah tubuh terdapat garis memanjang dari bagian penutup insang hingga ke ekor. Sirip dada dan sirip perut dilengkapi dengan sisik tambahan yang besar, sirip anus menghadap kebelakang. Selaput bening menutupi mata, mulutnya kecil dan tidak bergigi, terletak pada bagian depan kepala dan simetris. Sirip ekor homocercal
Ikan bandeng memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, bandeng jantan dapat diiketahui dari lubang ansunya yang hanya dua buah dan ukuran badan agak kecil sedangkan bandeng betina memiliki lubang anus tiga buah dan ukuran badan lebih besar dari ikan bandeng jantan (Rahardjo, 1985).




V. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Linnea Lateralis pada ikan adalah garis yang dibentuk oleh pori, jadi linnea lateralis ini terdapat pada ikan yang bersisik maupun tidak bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga jumlah sisik yang membentuk linnea lateralis.Data pengukuran bagian-bagian dari tubuh suatu spesies ikan penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan analisa pertumbuhan. sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

4.2 Saran
Mencari ikan di pasar maupun di kolam-kolam tertentu di daerah meulaboh aceh barat merupakan salah satu kegiatan yang tak kalah penting dengan kegiatan praktikum itu sendiri. Oleh karena itu, hendaknya para praktikan sebelum mencari ikan terlebih dahulu mendapat gambaran dan penjelasan tentang ikan yang dimaksud maupun pasar yang menjadi tujuan mencari ikan sampel. Penulis mengharapkan ada penjelasan terlebih dahulu mengenai gambaran ikan yang akan dicari, sehingga memudahkan dalam mencari ikan, dan menganalisa data tentang
ikan tersebut.




DAFTAR PUSTAKA

Grandea, T. (1995). "A cladistic analysis of fossil and living gonorynchiform ostariophysan fishes"Geobios 28 (Supplement 2): 197-199. (Diakses 27 September 2011)
Dedisafrizal. 2011. Proposal Pkl Ikan Bandeng. Uncategorized. (Diakses 27 September 2011)
Arifudin, R. 1983. “Bandeng duri lunak dalam Kumpulan Hasil Penelitian Teknologi Pasca Panen Perikanan”.BPTP. Jakarta.
Anonimous.Gaya Hidup Sehat edisi 491. http //E:/ikan Bandeng/Ikan Bandeng, Enak – Murah – Sehat Bergizi « Heart’s Freedom.htm. (Diakses pada 27 September 2011)



LAMPIRAN
Ikan Bandeng. (Chanos chanos)


Sisik